Blue Siamese Fish ikan: budidaya ikan tetra

Sabtu, 31 Januari 2015

budidaya ikan tetra

neon tetra
Diantara ikan tetra lainnya, neon tetra paling terkenal karena bentuk badannya mungil dan warnanya sangat indah. Badannya pipih ke samping dengan warna bagian punggung kuning kecoklatan dan perut putih kekuningan. Ciri-Ciri yang paling mudah dikenali adalah terdapatnya garis seperti neon berwarna biru hijau memanjang di kedua sisi badannya, dan di bawah garis neon itu ada garis berwarna merah menyala tetapi tidak sepanjang warna neon. sirip-siripnya bewarna bening, kecuali sirip ekornya bewarna merah, sifatnya pendamai, dapat dicampurkan dengan jenis lain dalam satu akuarium. Kecantikan neon tetra akan tampak lebih jelas dalam keadaan bergerombol ketika berenang bersam-sama membentuk sebuah barisan.
Pemilihan Induk
Neon tetra siap kawin pada umur 6-7 bulan dengan panjang badan 3 Cm. Ikan jantan yang sudah dewasa badannya lebih ramping dengan garis lurus di kedua sisi badannya seperti lampu neon. sebaliknya, ikan betina badannya bulat pendek, bentuk garis neonnya bengkok, dan perutnya agak buncit.
Pemijahan Induk
Pasangan Neon Tetra. tampak bawah Jantan, Atsa; Betina
Neon tetra sebenarnya agak sulit dikembangbiakan karena lingkungan pemijahannya harus benar-benar memenuhi syarat. untuk memijahkan neon tetra harus dipersiapkan secara khusus, terutama kualitas airnya harus jernih, rendah kandungan bahan organik, pH asam (mencapai 6,0), serta bersuhu 22-24 derajat celcius. Media pemijahan yang sering digunakan berupa campuran dari air suling (destilasi) dengan rendaman kayu asam. Konon cara tersebut dimaksudkan untuk memperoleh air pemijahan yang asam secara efektif sesuai keinginannya.
Untuk mendukung suasana pemijahan yang diinginkan neon tetra, letakan di tempat yang teduh terhindar dari penyinaran/ cahaya langsung sehingga sisi bagian luar tempat pemijahan menjadi gelap. Bila menggunakan Aquarium sebagai tempat pemijahan, sebaiknya akuarium dicat hitam atau dibungkus dengan kertas karbon. Alat penempel telur yang biasa digunakan adalah hydrilla yang sudah dicuci bersih. selanjutnya, masukan penempel telur kemudian induk dilepaskan sebanyak 3 ekor pada setiap akuarium yang terdiri dari seekor jantan dengan 2 ekor betina, lalu tutup kembali bagian atas aquarium.
Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari dan pada pagi harinya sudah tampak telur menempel pada hydrilla. segera setelah pemijahan selesai, induk ditangkap dan dipindahkan ke tempat pemeliharaan semula. sewaktu pemindahan induk dari tempat pemijahan, jaga telur jangan sampai terkena sinar atau cahaya langsung. tutuplah kembali akuarium rapat-rapat dan biarkan selama 24 jam. Jika diyakini telur sudah menetas. selubung dan tyutup aquarium dibuka secara bertahap. setelah berusia 3-4 hari, larva mulai diberi pakan infusoria atau rotifera.
Pemeliharaan Pasca Pemijahan
Larva dalam akuarium pemijahan tidak boleh dibiarkan terlalu lama, meskipun diberi pakan. kapasitas ukuran akuarium yang terlalu kecil tidak akan mampu membesarkan benih secara noral sempurna. Oleh karena itu, Benih selanjutnya dipindahkan ke aquarium lebih besar, misalnya 80 cm x 40 cm x 40 cm atau 100 cm x 50 cm x 50 cm.
Benih dipindahkan setelah berumur 6 hari, dilepaskan ke dalam akuarium pendederan pagi atau sore hari dengan menyertakan sebagian air lama. pakan yang paling cocok adalah infusoria atau rotifera lalu naupili artemia, kutu air saring. dan kemudian cacing sutera yang diberikan 3 kali sehari.

Budidaya Emperor Tetra

male: right and female: left
Membedakan Jantan dan Betina
Ukuran tubuh ikan jantan lebih besar dan warnanya lebih menarik. sirip ekor dan sirip punggung pejantan lebih panjang dibanding ikan betina. kelopak mata ikan biasanya berwarna biru, sedangkan milik ikan betina bewarna hijau.

Persiapan Induk
Induk dipelihara terlebih dahulu sampai matang kelamin atau sekitar 5-6 bulan. setelah itu, masukan dalam bak pemijahan. ikan dapat dipijahkan secara berpasangan maupun masal.

Bak pemijahan
Ikan ini dapat dipijahkan di akuarium, kolam semen, atau bak fiber glass. namun sebaiknya gunakan akuarium karena lebih mudah diawasi dan dipantau perkembangan fase memijah dan bertelurnya.
di dasar aquarium berikan tanaman air atau alat peletak telur yang dibuat dari tali rafia.

Kualitas Air
Ikan ini memerlukan air dengan pH 5-7,5 dan suhu sekitar 23-28 derajat celcius.
Pakan
Ikan dapat diberi pakan kutu air, jentik nyamuk, dan cacing sutera.

Proses Memijah
Ikan biasanya memijah dimalam hari sehingga saat pagi telur sudah menempel di alat peletak telur. karena proses memijah bisa berhari-hari maka setiap pagi jam 9, alat peletak telur digerak-gerakan sehingga telur jatuh ke bak pemijahan. dengan menggunakan selang kecil, telur disedot dan dikumpulkan dalam bak penetasan.

Pembesaran Benih
Telur akan menetas setelah 24-36 jam dan mulai berenang bebas setelah 4-5 hari. begitu mulai berenang bebas, ikan sudah harus diberi pakan berupa infusoria atau cacing sutera blender.
umur 2 minggu, ikan dapat diberi kutu air dan cacing sutera, selama pembesaran, air harus sesering mungkin di ganti sebanyak yang harus dibuang dalam proses penyiponan.

Fase Kritis
Tahap yang memerlukan perhatian khusus adalah saat telur menetas sampai berumur 1 bulan.

Budidaya Black Tetra

Black Tetra Dewasa
 
Membedakan Jantan dan Betina
bentuk tubuh ikan jantan langsing. sedangkan ikan betina lebih gemuk bagian perutnya. ikan ini matang kelamin saat panjang tubuhnya sekitar 4 cm, dari besar maksimal 6-7 cm.
Persiapan Induk
ikan yang sudah dewasa dan akan dipijahkan sebaiknya dipisahkan antara induk jantan dan induk betina. mereka akan disatukan dalam akuarium pemijahan setelah benar-benar siap memijah.
untuk mendapatkan hasil anakan yang berkualitaas bagus dalam hal warna, gunakan indukan dari strain yang sama.
Bak Pemijahan
ikan ini sebaiknya dipijahkan di akuarium dengan ukuran 80x40x40 cm untuk 3-4 pasang induk.
dalam aquarium berikan tanaman air hydrilla atau ganggang myriophylum sebagai tempat perlindungan telur agar tidak dimakan oleh induk atau pasangan lain.
Pakan
Ikan yang dipijahkan diberi makan pelet, cacing sutera, atau cacing darah. pemberian dilakukan 2-3 kali sehari.
Pproses Memijah
ikan ini bisa dipijahkan secara berpasangan 1;1 atau 1:2 (1 induk betina dan 2 induk jantan)
ikan ini memijah dengan metode egg layer. saat pemijahan, ikan betina akan mengeluarkan telur, kemudian secara simultan ikan jantan akan membuahinya dengan menebarkan spermanya di atas hamparan telur. biasanya telur akan menetas 50 jam setelah pembuahan
Pembesaran Benih
ikan yang sudah menetas akan berenang bebas setelah berusia 3 hari. saat itu, anakan ikan sudah harus diberi makan berupa cacing sutera blender atau emulsi kuning telur.
pada minggu pertama, ikan sudah dapat pakan kutu air, jentik nyamuk, atau cacing sutera. pada saat itulah ikan sudah bisa dibesarkan di kolam semen atau kolam tanah yang di pupuk.
umur 2-3 bulan, ikan sudah siap dijual dengan ukuran tubuh sekitar 3-4 cm
Fase Kritis
tahap krusial dalam budidaya ikan ini adalah saat menetaskan dan membesarkan anakan sesaat setelah menetas sampai umur 2-3 minggu.
sumber:  http://ikan-tetra.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar