Blue Siamese Fish ikan: IKAN DISCUS

Sabtu, 31 Januari 2015

IKAN DISCUS

Ikan Discus

TIPS MEMELIHARA IKAN DISCUS
Akuarium Air Tawar
Ketika sedang melihat-lihat aro super red di sebuah dealer arwana, mata tertuju pada sebuah akuarium kecil yang diisi beberapa ekor discus berbagai jenis. Spontan, jadi teringat masa masih kuliah, belajar di kamar sempit hanya ditemani dua ekor discus yang ditempatkan pada akuarium berbentuk ‘keler’ bulat, yang kemudian mati bersamaan setelah dipelihara beberapa tahun (ditinggal beberapa hari, dan ternyata
Angel Blue Diamond
Angel Blue Diamond
pompa filter mati/rusak). Untuk mengobati kerinduan itu, setelah selesai transaksi kemudian saya keluar dari gerai tersebut, dan menuju gerai ikan hias di jalan yang sama (karapitan, Bdg). Gerai tersebut dikenal luas sebagai toko ikan hias yang lengkap dan menyediakan ikan dengan
Gold Diamond
Gold Diamond
kualitas bagus (tapi harganya relatif terbilang mahal). Sambil memperhatikan beragam pattern ikan discus yang sangat menarik, terpikir untuk
Marlboro
Marlboro
memanfaatkan akuarium bekas yang ikan louhan-nya diminta keponakan. Akhirnya 10 ekor ikan discus berukuran sekitar 2,5 – 3 inc plus
Red Marlboro
Red Marlboro
beberapa kayu bakau dijadikan oleh-oleh ke tasik. Karyawan gerai berkali-kali berpesan agar tidak ngebut di jalan untuk mengurangi guncangan yang dapat menyebabkan ikan discus stres
Snake Skin
Snake Skin
(dia lebih mengkhawatirkan ikan yang dijualnya daripada pembelinya …he…he…he…).
Pearl Pigeon
Pearl Pigeon
Setahun kemudian, ikan discus di akuarium tinggal 7 ekor, dengan pattern/warna yang bagus dan tidak ada spot hitam baik di kepala maupun
Red Peagon
Red Peagon
sirip. Sampai suatu hari, sang keponakan curhat bahwa ikan louhan-nya mati, dan dia terlihat tertarik dengan aro super red. Secara persuasif, saya bilang memelihara aro itu lebih sulit dan
Red Ribbon
Red Ribbon
makanannya susah harus nyari kelabang yang beracun atau katak sawah. Sebelum dia selesai mencerna kalimat persuasif itu, buru-buru saya tawarkan discus sebagai pengganti lohannya yang mati. Akhirnya ikan discus pun dibawanya pulang
berikut dengan akuariumnya !.
Cara memelihara ikan discus, sebenarnya sama saja dengan memelihara ikan hias lain. Namun demikian, karena sifat ikan discus yang mudah stress dan harganya termasuk mahal, maka hobiist memberikan perhatian yang lebih ketika memeliharanya. Kompensasinya adalah bila kualitas ikan discus memang bagus, dan dipelihara dengan baik, maka keindahan pattern, warna dan ukuran mampu mengusir stres hobiist.
Ikan discus yang umumnya dijual dipasar lokal memiliki banyak pattern dan warna yang semakin beragam sebagai filial dari kawin silang indukannya. Penamaannya juga jadi beragam dan tidak mudah untuk mengingat semuanya. Jadi daripada menyebut nama jenis ikan discus ketika hendak membelinya di toko ikan hias, lebih baik kita mencarinya di gerai terpercaya, dan melihat langsung penampakan ikan discus tersebut. Cara hunting ikan discus sama dengan cara hunting ikan koi, reputasi gerai (toko ikan hias) dan ketelitian yang dibekali dengan pengetahuan yang memadai merupakan kunci untuk memperoleh ikan discus yang bagus.
Adapun ciri-ciri ikan discus yang bagus (berdasarkan informasi karyawan senior toko ikan hias dan referensi lain) adalah :
  1. Warna kulit cerah, tidak berselaput/mengeluarkan lendir yang berlebihan.
  2. Sisik ikan bersih/tidak terkelupas, tidak berbintik putih, dan sirip bersih, lengkap dan seimbang.
  3. Warna mata bening, tidak berselaput atau tidak ada bercak putih, dan tidak terlalu menonjol ke luar.
  4. Bentuk tubuh ideal, tidak kurus/tipis, dan menampakan ketebalan pada dahi.
  5. Insang ki-ka membuka dan menutup bersamaan dan teratur.
  6. Gaya berenang yang tenang.
  7. Pattern pada badan/sirip biasanya akan timbul bertahap mulai ukuran ikan 2 inc. // hati-hati bila ikan berukuran < 2 inc tetapi pattern-nya sudah jelas dan relatif penuh, ada kemungkinan ikan diberi pakan yang mengandung hormon tertentu (pembeli biasanya kecewa setelah dipelihara, pattern-nya memudar).
  8. Usahakan membeli ikan discus yang berukuran minimal 2 inc, sebab ciri-ciri ikan yang sehat dan bagus sudah relatif mudah diidentifikasi, dan relatif lebih tahan terhadapserangan penyakit/parasit.
Sedangkan ciri-ciri ikan discus yang stress/sakit/terserang penyakit/secara genetis kurang bagus adalah :

  1. Kulit cenderung hitam, atau garis vertikal/stress bar (jumlahnya 6 – 18 bar) yang mencolok/terlalu tampak menandakan ikan discus stress
  2. Terdapat bintik putih pada sisik, atau sirip tidak lengkap/cacat yang mungkin terserang fin root.
  3. Warna mata tidak bening, berselaput atau terdapat bercak putih yang menandakan ikan discus terserang penyakit. Atau mata terlalu menonjol ke luar yang disebabkan karena kualitas air yang buruk sehingga ikan discus terjangkit intestinal bakteri yang dapat mengakibatkan pop eye (mata terlalu menonjol ke luar). Atau ukuran mata yang terlalu besar dibandingkan dengan postur secara keseluruhan yang menandakan pertumbuhan ikan discus terhambat. Atau mata ikan discus yang (cenderung) hitam menandakan adanya penyakit dan terlalu lama terkontaminasi obat-obatan (akibat treatment yang terlalu lama).
  4. Bentuk tubuh kurus/tipis, yang mungkin disebabkan oleh kekurangan pakan (discus mogok makan/kalah bersaing/pakan tidak berkualitas) atau faktor genetika indukan yang kurang bagus.
  5. Ikan bernafas dengan satu insang yang menandakan ikan terserang kutu insang. Atau ikan bernafas terlalu cepat yang menandakan kekurangan oksigen.
  6. Ikan melakukan gerakan-gerakan aneh atau menggesekan tubuhnya ke benda disekitarnya yang menandakan terserang parasit/kutu/jamur/bakteri baik pada badan/sirip atau insang.discus3
  7. Pattern pada badan/sirip yang tidak keluar, atau pudar/tidak cerah padahal ikan sudah berukuran lebih dari 2,5 inc yang menandakan kualitas ikan discus secara genetis kurang bagus. Warna yang pudar/tidak cerah dapat juga disebabkan karena pemberian pakan yang tidak tepat. Ada kemungkinan lain yang menyebabkan pattern dan warna ikan discus yang kita beli ternyata memudar/tidak cerah setelah dipelihara padahal pakannya sudah tepat, hal tersebut mungkin karena oleh penjualnya ikan discus tersebut diberi pakan yang mengandung hormon pencerah warna supaya terlihat bagus dan menarik pembelinya, padahal kualitas ikan discus tersebut secara genetis kurang bagus.
  8. Jenis ikan discus yang berwarna solid (misal : marlboro, blue diamond, pigeon) yangmemiliki spot hitam dibagian kepala dan sirip menandakan secara genetis kualitas indukan yg kurang bagus yang memang sudah memiliki spot hitam sebelumnya. Tetapi spot hitam tersebut mungkin juga disebabkan karena penggunaan lampu dengan intensitas spektrum warna merah yang berlebihan (misal : penggunaan lampu UV).
Faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan discus :
  1. Akuarium : (1) Kelengkapan akuarium harus diperhatikan, terutama sistem filtrasi, water heater (bila suhu ruangan dibawah suhu kamar), dan termometer air – ikan discus umumnya hidup pada suhu yang lebih hangat, tetapi kestabilan suhu jauh lebih penting ; (2) Parameter air harus stabil baik kesadahannya maupun suhunya (kondisi ini yang perlu dijaga) ; (3) Kualitas air harus benar-benar diperhatikan, pada masa-masa awal, sebaiknya air dikuras (minimal 50%) seminggu sekali dan selalu menambahkan garam ikan secukupnya (bila filter sudah bekerja optimal, biasanya kualitas air relatif lebih stabil, sehingga frekuensi dan volume pengurasan air dapat dikurangi (5) Saya cenderung menggunakan hanya filter biologi yang terbagi menjadi 3 kamar/ruang, yaitu r.1 filter kasar (busa yang bagus), r2 filter biologi berupa bioball (lapisan atas) dan bioceramic (lapisan bawah), dan r3 tempat pengendapan — // saya menerapkan model filter untuk ikan koi dalam skala mini.
  2. Pakan : (1) Pilihlah pakan yang bertekstur halus ; (2) kita dapat “melatih” ikan discus untuk makan langsung dari tangan dengan cara bertahap dan menghindari gerakan-gerakan tangan yang dapat mengagetkan ikan discus. Bila hal tersebut berhasil, makaikan discus tidak lagi mudah stress dan terlihat “jinak” (cara tersebut sama prakteknya dalam menjinakan ikan koi).
  3. Menggabungkan ikan discus dengan ikan hias lain dalam satu akuarium. Ikan discus harus diperlakukan sebagai penghuni lama (memasukan ikan lain belakangan) untuk menghindari stress berlebih yang berakibat mogok makan, lebih parahnya lagi pakan disambar oleh ikan lain sehingga ikan discus tidak kebagian. Pada kondisi tersebut, daya tahan ikan discus akan menurun, sakit/terserang penyakit dan berisiko mati). Dengan demikian, sebaiknya kita tidak perlu memaksakan keinginan untuk menggabungkan ikan discus dengan ikan hias lain dalam satu akuarium.
sumber: https://tedirustendi32.wordpress.com/for-land-in-little-word/ikan-discus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar