cara merawat ikan Corydoras dan cara membudidayakanya
Ikan Tikus adalah ikan yang mencari makan didasar akuarium dan mereka bisa membantu menjaga dasar akuarium tetap bersih dan bebas dari sisa makanan yang membusuk.Dan cara ini bisa digunakan untuk menjaga kualitas air secara keseluruhan.Walaupun demikian bukan berarti penggantian air secara rutin tidak diperlukan.
Corydoras Panda
Ikan Tikus termasuk dalam genus/marga corydoras,family/suku ikan lele bersenjata yaitu.Mereka adalah ikan yang aktif dan sangat menghibur orang yang melihatnya.dan bisa berumur panjang jika dipelihara dengan kondisi air yang baik.Jangan kaget jika Ikan Tikus bisa menemani mu sampai 15-20 tahun.
Pada genus corydiras sudah ditemukan lebih dari 180 spesies.Di Amerika selatan kamu bisa menemukan ratusan corydoras berenag membentuk kawanan.Kadang-kadang spesies yang berbeda juga berenang bersama-sama.
Lingkungan alami Corydoras adalah sungai yang beraliran lambat,dangkal,jernih,soft dan netral atau sedikit asam.Pertahankan nilai pH air akuarium sedikit di bawah 7 dan usahakan 5-10 derajat untuk kesadahan/hardness.beberapa sepesies corydoras tidak toleran dengan garam,jadi kalian harus berhati-hati sebelum menggunakan garam untuk pengobatan.Ikan ini sebenarnya cukup kuat dan pandai beradaptasi,tapi mereka sensitif dengan nilai nitrat yang tinggi dan dapat menyebabkan infeksi barbell(jenggot dikanan dan kiri mulut)
dan cara membudidayakannya
Corydoras (Corydoras aenes) dengan nama dagang Bronze Catfish berasal dari Venezuela, Trinidad (Amerika Selatan). Ikan ini bersifat karnivora dan terkenal sebagai ikan "tukang bersih-bersih". Corydoras paling senang berada di tempat yang kurang bersih dan memiliki kebiasaan membersihkan dinding-dinding. Namun, kotoran yang sudah dibersihkan dibiarkan bertumpuk, tidak dimakan. Suhu untuk pemijahan ikan ini antara 26-28° C.
Di pasaran saat ini sudah berkembang banyak spesies yang harganya cukup mahal, di antaranya ialah Corydoras paleatus, Corydoras panda, maupun Corydoras sterbai. Jenis corydoras ini memerlukan suhu pemijahan yang relatif rendah dibanding corydoras aenes, yaitu antara 24-26° C.
Panjang tubuhnya dapat mencapai 7 cm. Tubuh tersebut diselimuti dua baris sisik dengan sisik yang lebih besar disebut Plate. Mulutnya dilengkapi sepasang sungut atau kumis yang berguna sebagai sensor atau radar untuk mencari makan di dalam gelap.
Agar corydoras ini tumbuh dengan baik, air untuk pemeliharaannya sebaiknya memiliki nilai pH 7-7,5 dengan kekerasan (hardness) 10° dH. Untuk membantu pertumbuhannya, sebaiknya ke dalam kolam pemeliharaan ditambahkan kapur.
Antara jantan dan betina dapat dibedakan dari pina atau sirip dorsal yang lebih lancip pada betina, sementara jantan lebih tumpul. Bila dilihat dari atas, tubuh betina tampak jauh lebih lebar dibanding jantan.
Agar berpijah dengan baik, sebaiknya induk jantan dan betina dipelihara terpisah dahulu sambil diberi pakan yang baik berupa cacing sutera dan cacing darah. Bila sudah tampak mengandung telur, induk betina dapat dicampur dengan jantan. Umumnya betina siap memijah sekitar umur lima bulan.
pemijahan corydoras dapat berlangsung secara masal dengan perbandingan jantan betina 1 : 2-4. Dalam pemijahan ini biasanya induk betina akan membersihkan sarang sampai bersih dengan mulutnya. Sarang dapat berupa potongan paralon yang digantungkan atau keramik yang diberdirikan di tempat pemijahan.
Walaupun ikan ini tergolong ikan dasar, namun telurnya ditempatkan di tengah kolam air. Induk betina akan mengisap sperma jantan dengan mulutnya dan disimpannya di situ. Dengan kantong yang dibentuk oleh pasangan sirip perut yang dibengkokkan, induk betina akan membawa dan melekatkan telurnya ke tempat atau
sarang yang sudah dibersihkan sebelumnya oleh yang jantan dan akan dibuahi sperma dari mulutnya. Lekatan telur tersebut sangat kuat. Demikian seterusnya proses pemijahan tersebut berlangsung berulang-ulang hingga telur dalam perut induk betina habis.
Biasanya corycloras akan bertelur atau memijah pada pagi hari sekitar pukul 6.30-7.30. Bila sudah selesai memijah, telurnya dapat diambil bersama dengan sarangnya untuk ditetaskan dalam wadah tersendiri. Di dalam wadah penetasan, aerasi untuk suplai oksigen sangat diperlukan. Telur tersebut akan menetas dalam waktu tiga hari (72 jam) dan larvanya dapat berenang setelah berumur 5-6 hari.
Pakan larva ikan dapat berupa kutu air yang diberikan selama beberapa hari (2-3 hari). Setelah itu, larva sudah bisa diberi pakan cacing sutera. Sementara penggantian air dilakukan setelah larva berumur seminggu. penggantian air ini dilakukan dengan cara menyifon setiap hari sebanyak separo atau sepertiga volume air. Bila memungkinkan, ke dalam wadah dipasangkan filter khusus larva untuk menjaga kualitas air tetap bagus.
Setelah ikan berumur dua minggu, kegiatan penjarangan dan seleksi ukuran dapat dilakukan. Pakannya berupa cacing sutera.
Setelah dipelihara selama dua bulan biasanya ikan sudah mencapai ukuran 2-2,5 cm dan sudah siap dijual. Ini disebabkan ukuran terbesar untuk pasar ekspor adalah 2,5 cm. Ukuran yang lebih besar biasanya akan membawa risiko dalam pengangkutan. Ikan yang besar memiliki patil atau duri sangat keras di sirip kepala. Patil ini akan keluar kalau ikan mengalami stres sehingga dapat membocorkan kantong plastik saat pengangkutan.
sumber: http://ikanhiasahmad.blogspot.com/2014/04/cara-merawat-ikan-corydoras-dan-cara.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar